Assalamu'alaykum... Selamat datang di blog saya..

Muslimah

Muslimah

Kamis, 14 Maret 2013

Metpen: About Literature Review

Perkuliahan pekan keempat. Kali ini kuliah Metodologi Penelitian kelas A, dilaksanakan hari Kamis jam 07.00 WIB. Pada sesi pertama, kami menyimak video tentang Literature Review. Berikut ini hasil catatan yang berhasil saya tulis.

Literature review merupakan source material dalam menulis sebuah penelitian. Selain itu, literature review juga merupakan sebuah studi penelitian yang komprehensif pada sebuah topik tertentu. Terdapat 2 kategori dalam literature review, pertama, contextualizes research studi, kedua, summarize current literature on a particular topic. Dalam penulisan literature review, dibutuhkan banyak referensi dari berbagai multi-disiplin ilmu.

Tujuan dari penulisan literature review antara lain:
a. menyusun apa yang diketahui tentang topik dan metode apa yang telah digunakan
b. mencegah penulisan topik yang sama
c. menyingkap gap

Beberapa pertanyaan yang perlu dipertimbangkan:
1. Berapa banyak literature yang perlu saya baca?
2. Seberapa dalam saya meninjau literature tersebut?
3. Ide apa yang ingin digali lebih dalam?
4. Apakah literature tersebut menyediakan framework untuk penelitian saya?
5. Mengapa menggunakan fakta-fakta untuk metodologi penelitian saya?

Dalam menyususn literature review, kita bisa mengkonsultasikan dengan pembimbing untuk mendapatkan literature yang terkait dengan penelitian kita. Selain itu, kita juga bisa mendapatkan refernsi lain dari google scholar atau proquest dissertation. Terdapat 4 cara mengorganisir literature review, yaitu sequential, topical, methodoligical, dan theoretical.

Bagaimana cara mengintegrasikan antara referensi satu dengan lainnya? Salah satunya dengan menambahkan kata-kata seperti: in addition, however, in contrast to these view, for example. Dalam menghubungkan sumber referensi satu dengan lainnya, terdapat 2 cara:
1. attributing sources within the text
contoh: Scholar X (1998) says (that)...
2. attributing sources within the citation
contoh: Transformational leraning .... (Smith, 1997)

Poin penting dalam menyusun literature review adalah go to the big name.
»»  READMORE...

Kamis, 07 Maret 2013

Metpen: Writing Problem Statement and Research Question

Hari Sabtu ini, tidak seperti hari Sabtu biasanya. Hari ini, Sabtu, 2 Maret 2013, ada kuliah pengganti mata kuliah Metodologi Penelitian. Perkuliahan yang rencananya dilakukan pukul 07.00 WIB, molor hamper 30 menit krena adanya misscom antara ketua kelas dengan pihak sekretariat. Alhasil, kuliah yang semula direncanakan di kelas TI-103, mendadak dipindah di laboratorium KOI yang terletak di lantai 3.

Meskipun, persiapan tempat dilakukan serba mendadak, Alhamdulillah kuliah berlangsung dengan lancar, bahkan teman-teman pun terlihat antusias dalam berdiskusi. Perkuliahan dibuka dengan menonton video dari Youtube tentang writing problem and research question. Berikut cuplikan materi yang disampaikan Bu Janti Gunawan, selaku dosen mata kuliah Metodologi Penelitian.

Materi: WRITING PROBLEM STATEMENT AND RESEARCH QUESTION Problem Statement, dapat dinyatakan TPOTS (The Purpose Of This Study Is ….), menyatakan tujuan penelitian, dimana dilakukan identifikasi terhadap masalah yang diangkat. Dalam merumuskan problem statement, beberapa kata kerja seperti:
• Mengidentifikasi (identify)
• Mendeskripsikan (describe)
• Membandingkan (compare)
• Mengevaluasi (evaluate)
• Menentukan (determine)
• Mengukur (measure)
• Memperbaiki (improve)
• Mengoptimisasi (optimize)
• Mendesain (designing)
• Membuat (create)
• Memodelkan (modeling)

Selanjutnya, menentukan keywords dari problem statement, yaitu dengan cara mencari kata kunci yang berupa frase atau variable. Rumusan masalah dalam penelitian (Research Question), merupakan langkah selanjutnya setelah merumuskan problem statement, caranya dengan membagi problem statement menjadi topik-topik penelitian. Pembagian problem ststement, dapat dikelompokkan sesuai topic, atau grup.

Untuk mengidentifikasi rumusan masalah, langkah yang dapat dikerjakan adalah dengan menganalisis gap yang terjadi. Dalam mengidentifikasi rumusan masalah, dapat digunakan 3 jenis pertanyaan, yaitu what, why, dan who. Pertanyaan what dapat mengakomodasi problem statement describe, identify, measure, compare, evaluate. Sedangkan pertanyaan why dapat mengakomodasi problem statement determine. Pertanyaan how mengakomodasi problem statement optimize, improce, design. Hypotheses, merupakan sebuah pernyataan yang dapat dibuktikan secara empiris.

Dalam sesi perkuliahan, Bu Janti memberikan waktu kepada para mahasiswa untuk menentukan problem statement. Dengan waktu yang terbatas, saya dan teman-teman pun berpikir keras menemukan ide untuk proposal tesis. Di benak saya, terlintas permasalahan mengenai persaingan yang ketat antara pasar tradisional dengan pasar modern di tengah arus globalisasi. Oleh karena itu, saya merumuskan problem statement berikut: “mengidentifikasi factor-faktor yang menyebabkan persaingan antara pasar tradisional dan pasar modern serta mendesain penyelarasan starategi yang dapat menguntungkan baik pasar tradisional, maupun pasar modern”.

Setelah selesai menentukan problem statement, para mahasiswa berkumpul berdasarkan klasisfikasi jenis pertanyaan yang diangkat dalam problem statement, yaitu what, why, dan how. Saya pun berkumpul dengan teman-teman yang mengangkat pertanyaan what, dengan anggota Nurul, Deby, Jefi, Mba Deny, Mba Silmi, Luluk, dan Nindi.

Tugas selanjutnya yaitu memilih satu topic yang diangkat dalam kelompok tersebuopik milikt dan mendiskusikan research question serta batasan permasalahan yang diangkat. Kelompok what sepakat untuk mengangkat topic milik Jefi. Jefi mengangkat topic mengenai kluster pengusaha toilet yang ada di Jawa Timur. Diskusi kelompok kami berlangsung seru, hingga saatnya untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing.

Kuliah diakhiri dengan motivasi yang diberikan oleh Bu Janti, bahwa apapun latar belakang pendidikan S1nya, harus terus berupaya, bagaimana pun caranya untuk terus bertahan berjuang menyelsaikan tesis. Adanya perbedaan latar belakang pendidikan S1 bukanlah penghalang seseorang untuk terus berprestasi. Oleh karena itu diperlukan tambahan energi dan usaha sehingga teman-teman yang bukan latar belakang S1 Teknik Industri bisa menyelesaikan pendidikan S2 dengan hasil yang memuaskan. Gali potensi, temukan passionmu, dan lakukan yang terbaik.
»»  READMORE...
') }else{document.write('') } }