Assalamu'alaykum... Selamat datang di blog saya..

Muslimah

Muslimah

Kamis, 01 Desember 2011

Percakapan di sebuah perusahaan

Suatu hari di sebuah perusahaan.
X: Ini Mba tehnya, silakan diminum.
Z: Terima kasih Bu. Maaf saya sedang puasa.
X: Waah,, hebat bener Mbanya, puasa Senin-Kamis ya Mba?
Z: Oh, bukan Bu, saya puasa sunnah yang lain, yang sehari puasa-sehari tidak.
X: Waah.. hebat-hebat. Dulu saya waktu muda juga sering puasa Mba. Waktu jaman SMP-SMA-Kuliah gitu. Sering tirakat, puasa Senin-Kamis, tahajud, dhuha. Ibadahnya getol banget. Waktu muda dulu memang lagi semangat2nya ibadah Mba, soalnya lagi banyak2nya yang diinginkan. Ingin lulus dengan nilai baik, masuk sekolah favorit, universitas favorit, sampe dapet kerjaan yang gajinya lumayan. Masa muda dulu memang menyenangkan. Rasanya tenaga dan semangat itu gak habis2. Ingin ini, ingin itu, semua dilakukan.
Z: .... (mendengarkan dan menyimak)
X: Tapi sekarang sudah beda jaman Mba. Sedih rasanya melihat diri saya. Sudah jarang puasa, jarang bisa bangun malam, jarang mengaji apalgi buka Al-Qur'an. Hafalan2 pada hilang. (sambil sedikt menunduk, memandang pada layar laptop) Semakin bertambah umur, ujiannya semakin banyak Mba. Tanggung jawab pun semakin besar. Tuntutan pekerjaan mengharuskan tampil dengan kesehatan prima, kalau puasa, rasanya lemes banget, kurang produktif, saya pernah ditegur atasan saya karena kurang semangat bekerja dan sering menguap. Apalagi sekarang sudah punya suami dan anak. Kerjaannya tambah banyak. Pulang kerja ndak bisa santai2, harus masak, nyuci, mandikan anak, nemanin belajar anak, dan setumpuk pekerjaan rumah lain telah menanti.
Z: .... (masih menyimak)
X: (melanjutkan lagi) Kamu masih muda Mba, manfaatkan masa mudamu sebaik-baiknya. Kalau sudah kayak saya ini, susah melakukan hal2 yang saya mau. Pertimbangannya banyak, harus bilang suami, gimana nanti anak kalau ditinggal, dan lainnya. Ribet. Mumpung masih muda, harus banyak tirakat. Biar ntar bisa memetik hasilnya, jadi orang gede. Saya dukung kamu Mba buat istiqomah Puasa. Kalau bisa, Mba jangan niru saya ya. Mba harus bisa istiqomah puasanya, jangan berhenti, terus ibadah, sampe Mba menghadap pada Sang Pencipta. Jangan hanya beribadah sampe setelah udah dapet kerja aja, atau keingan sudah tercapai.
Z: Iya Bu. Insya Allah.
X: Saya sangat senang bertemu Mba. Saya jadi termotivasi lagi untuk memperbaiki diri. Saya harus banyak merenungi kehidupan yang sudah saya lalui. Banyak yang sudah tersia-siakan.
Z: Iya Bu, saya juga senang bertemu dengan Ibu. Saya bisa belajar banyak hal (sambil manggut2)
X: Subhanallah.. saya sadar, inilah rencana Allah. Saya dipertemukan dengan Mba, supaya saya bisa bangkit lagi, mulai puasa lagi. Bismillah, Insya Allah.
X: Oiya Mba, saya punya wejangan satu lagi untuk Mba. Kalau sudah kerja nanti, jangan terjebak dengan kegiatan rutinitas. Berangkat pagi pulang sore, trus di rumah mengerjakan pekerjaan rumah kemudian tidur. Rugi banget Mba, kurang produktif. Mba harus bisa mengelola waktu Mba dengan sebaik-baiknya. Alhamdulillah Mba, meskipun ibadah sunnah saya sudah mulai kendur, saya masih bisa ikut pengajian lho Mba. Saya senang bekerja di perusahaan ini. Setiap satu minggu sekali ada pengajian yang boleh diikuti siapa saja, direktur, manajer, staf, hingga petugas cleaning service. Senang rasanya bisa berkumpuldengan saudara dan saudari seiman, mendengarkan petuah2 dari Ustadz. Ustadznya juga keren2 lho Mba, yaa.. walau ndak terlalu terkenal.
Z: Iya Bu, terima kasih atas wejangannya.
X: Hari ini hari apa ya Mba?
Z: Hari KamisBu.
X: Waah.. kebetulan, setiap kamis pengajiannya. Ntar ikut pengajian sama saya Mba.
Z: Iya Bu, Insya Allah.
******************
Hmm.. begitu rupanya kehidupan dunia kerja,
terjebak dengan rutinitas akan menurunkan produktivitas.
Terlena dengan kehidupan dunia,
dapat melalaikan amanah sebagai hamba kepada Sang Pencipta.
Akankah kita senantiasa Istiqomah dalam beribadadah pada-Nya
hingga malaikat pencabut nyawa berhadapan dengan kita?
Bismillah..
Yaa Allah Yang Maha membolak-balikkan hati,
Istiqomahkan kami untuk tetap berada pada agama-Mu.
JSR_011211_09:56

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

') }else{document.write('') } }