Udah gak jamannya lagi angkat tangan, menyerah kalah,..
karena dengan memiliki amanah,
maka engakau akan menjadi mujahid-mujahidah,
pasukan Allah.
Menjalankan amanah memang tak mudah,
butuh komitmen dan mujahadah,
dan yang terpenting dari yang paling penting adalah muroqobah,
yaitu sikap merasa diawasi Allah.
Ada suka ada juga duka,
ada lara, derita, juga bahagia..
Walau dalam kondisi apapun, tetap tunaikan amanah
karena amanah itulah yang akan meng-’aman’-kan kita.
Sekedar berbagi cerita..
Sering kali ujian datang kala amanah telah memanggil.
Jauuuh.. itu yang sering kali menjadi ujian.
Sudah jauh2 datang, apalagi kalau harus pagi2,
belum lagi kala waktu pun harus berbagi.
Segera.. melaju, melesakkan kendaraan, membelah jalanan
seakan menantang segala resiko yang terjadi.
Ketika mesin kendaraan tlah dimatikan, hp berbunyi,
sms masuk, diskusi terkait amanah dibatalkan.
Berbagai alasan, dan selalu saja,
‘manajemen tafadhal dan juga afwan’
Atau suatu ketika, musyawarah tetap ditunaikan,
Dengan segala keterbatasan, peserta, waktu, dan agenda.
Hasilnya? Sering kali tidak optimal.
Tak sebanding dengan perjuangan penuh resiko,
dalam serangkaian perjalanan.
Huuf.... mengelus dada, walau terasa sesak,
tetapi harus diikhlaskan..
Memperbanyak Istighfar.
Acap kali 'sedikit menjadi orang gila setengah hati'.
Ngobrol sendiri, menghibur diri, memikirkan kata2 motivasi,
segalanya kan berhikmah,
karena skenario Sang Sutradara Yang Maha Kuasa jauh lebih indah
Semoga perjuangan kan berbuah manis,
walau bukan dipanen dunia.
Aku ingin menjadi seorang mujahidah,
yang meninggal dalam keadaan khusnul khotimah.
Dengan segala resiko perjalanan, harus senantiasa bersiap,
atas segala ujian yang datang menghadang.
Berusaha senantiasa dalam keadaan suci,
supaya meninggal dengan wajah berseri
Jika rasa berat karena jauh ini menyelimuti hati,
seringkali segera memutar memori,
pada kisah para Nabi dan sahabat2nya,
Laskar syuhada, yang dirindu bidadari surga.
Demi menunaikan amanah dakwah,
Walau dekat maupun jauh,
Walau senang maupun susah,
Walau sehat ataupun harus menahan rasa sakit,
nyaman maupun tidak,
tetap berusaha berjuang menunaikannya,
bersegera memenuhi panggilan.
Aku ingin seperti Hanzolah,
yang bersegera memenuhi panggilan dakwah,
walau harus meninggalkan kenikmatan dunia.
Beliau syahid, jenazahanya dimandikan malaikat, para penduduk surga.
Aku juga ingin seperti Bilal bin Rabbah,
yang senantiasa menjaga wudhu,
hingga terompahnya saja sudah terdengar
walau jauh, tapi suaranya terdengar dekat,
di kalangan penghuni surga.
Aku ingin menjadi anggota barisan Rasulullah
Bersama para syuhada, mujahid, mujahidah.
Untuk teman2 yang pernah berpartner dengan saya,
juga kepada semua kawan.
Diakhir tulisan ini, saya ingin mengucapkan
Afwan jiddan atas segala khilaf.
Senantisa saling memahami,
kondisi sebenarnye memang tak seberapa jauh,
tak ada samudera, lautan, ataupun batas provinsi yang memisahkan
Namun saya berharap kita semua tahu diri,
baik ketidakhadiran, ataupun kehadiran yang melampaui batas waktu,
tidak sampai membuat Saudara/Saudari lainnya merasa kecewa.
Senantiasa saling tolong menolong dan saling menasehati.
Jika seorang Saudara/i butuh pertolongan,
bersegera, memenuhi panggilan, melaksanakan.
Jika saya, Anda, atau mereka berbuat salah,
segera tegur dan beri nasihat,
supaya kesalahan segera diketahui,
sehingga tak terulang lagi,
supaya tak berlarut-larut
dalam 'kecewa setengah hati'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar